Cuaca ekstrim seperti hujan lebat beserta angin kencang menimbulkan pohon tumbang di wilayah Desa Kalikudi. Lokasi tepatnya pada RT 01 RW 06 Dusun Semingkir Desa Kalikudi. Tidak ada korban jiwa dan belum dipastikan kerugian material yang dialami. Rabu, 13/01/2021 malam.
Kepala Dusun Semingkir bersama warga RT 01 RW 06 gotong royong memindahkan puing-puing pohon tersebut.
Ya, tadi malam memang hujannya deras anginnya juga kenceng. Jadi kalau ada pohon yang lebat dan tanahnya sudah tidak kuat menahan pasti akan roboh, tegas Imam Wachiding selaku Kepala Dusun Semingkir.
Kerugian yang dialami juga belum dihitung, untuk korban tidak ada. Hanya pohon mengenai rumah Pak Sarman dan Pak Toyib.
“Ya, nyong juga ora ngerti arep rubuh, angine pancen gede pisan mau bengi. Ngerti-ngerti mbang krayak, ujarku apa malah uwit ngarep rubuh. Untung bae ora nana sing nang perek mbale”, ucapnya sambil membersihkan puing-puing pohon yang rubuh itu.
Dikutip dari Gatra, prakirawan BMKG Tunggulwulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan secara umum kondisi cuaca periode ini masuk kategori sedang. Namun, potensi hujan lebat hingga ekstrim rentan terjadi karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan, terutama di wilayah Jawa labil. Karena itu, pertumbuhan awan-awan hujan juga cukup besar.
Rendi menambahkan, kondisi atmosfer yang labil itu karena pengaruh La Nina, di mana suhu permukaan laut di wilayah Indonesia itu lebih hangat dari pada periode normalnya. Di samping itu, terdapat daerah-daerah pertemuan dan belokan angin. Itu artinya, di wilayah-wilayah tersebut terdapat penumpukan masa udara yang bisa mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan.
“Sehingga pertumbuhan awan-awan hujan juga cukup besar, sehingga akan memicu potensi-potensi terjadinya hujan dengan intensitas lebat di beberapa wilayah,” jelasnya.
Karenanya, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Cilacap dan Banyumas untuk waspada bencana. Potensi hujan ekstrem itu bisa memicu bencana hidrometeorologi, seperti yang terjadi setidaknya empat kali sejak akhir Oktober lalu.
“Maka perlu waspada, terutama saat hujan lebat yang bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya,” katanya.
Kondisi sekitar Desa Kalikudi akibat cuaca ekstrim masih dalam pantauan. Informasi terus berjalan pada grup whatsapp.